Bontang. Tingkatkan keterampilan nelayan binaan dalam mendorong produktivitas melaut, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) gelar pelatihan servis mesin ketinting dan dongfeng sebagai bekal bagi para nelayan dalam mengatasi kendala mesin kapal secara mandiri. Pelatihan ini bekerjasama dengan Himpunan Pembudidaya Perikanan Kelautan (HPPK) Bontang Kuala, Rabu (18/5/2022).
AVP Bina Lingkungan dan Kemitraan Departemen TJSL PKT Irma Safni, mengungkapkan pelatihan diikuti 20 nelayan binaan PKT dari berbagai wilayah Kota Bontang dan berlangsung selama delapan hari, dengan pemateri dari Lembaga Pelatihan Kerja Putra Mandiri Samarinda.
Pelatihan ini sebagai nilai tambah untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan nelayan binaan, sehingga kedepan mampu memperbaiki mesin kapal secara mandiri tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan saat mengalami kerusakan. Hal ini mengingat kerusakan mesin kapal menjadi salah satu kendala utama yang mempengaruhi produktivitas nelayan saat melaut, sehingga butuh penguatan kapasitas dan keterampilan agar mampu mengatasi kendala tersebut.
“Melalui bekal keterampilan dari pelatihan ini, diharap nelayan binaan dapat lebih berkembang serta mampu mengatasi berbagai kerusakan mesin dengan baik sehingga tetap produktif saat melaut,” ujar Irma.
Sejumlah materi yang akan dibekali selama pelatihan terdiri dari pengenalan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), pengenalan perkakas mesin, pengetahuan dasar cara kerja mesin diesel dan ketinting, overhaul mesin diesel hingga perawatan harian dan berkala pada mesin. “Pelatihan ini juga wujud kesinambungan kepedulian PKT bagi nelayan Bontang, agar kesejahteraan semakin meningkat serta mampu menciptakan peluang ekonomi dari keterampilan yang dimiliki,” tambah Irma.
Mewakili Pemkot Bontang, Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Fadli SP, mengapresiasi langkah PKT dalam membina serta meningkatkan kapasitas nelayan Bontang, mengingat kemampuan perbaikan mesin kapal secara mandiri merupakan hal penting bagi nelayan untuk mendukung aktivitas melaut.
“Kami mengimbau seluruh peserta dapat menyerap materi pelatihan dengan baik, agar kedepan mampu diterapkan secara maksimal serta ilmunya bisa ditularkan kepada nelayan lainnya,” imbau Fadli.
Dirinya pun berharap kesinambungan peran PKT dalam mendorong produktivitas nelayan Bontang agar lebih mandiri dan berdaya saing tidak hanya berfokus kepada peningkatan kapasitas dan kemampuan nelayan, tapi juga diarahkan kepada manajerial kelompok agar mampu berkembang serta mandiri secara usaha maupun ekonomi dari sektor perikanan.
“Semoga ini bisa turut didukung PKT, sehingga kelompok nelayan yang ada di Bontang bisa terus berkembang dan lebih produktif kedepannya,” pungkas Fadli.