Bontang. Mengangkat tema Sipakatau, Sipakainge, dan Sipakalebbi, Kerukunan Keluarga Pemuda Bone (KKP-Bone) Bontang menggelar silaturrahmi sekaligus musyawarah (Tudang Sipulung), sebagai sarana bertukar pikiran dalam membahas beragam persoalan. Khususnya terkait persoalan pemuda Bone yang ada di Kota Bontang.
Musyawarah berlangsung di Gedung Autis Center Bontang, Minggu 6 Mei 2018. Dihadiri para tokoh penggagas organisasi diantaranya ketua KKP Bone Kalimantan Timur, dan KKM Bone Bontang.
Tudang Sipulung ini merupakan kali pertama dilaksanakan pengurus KKP Bone Bontang, setelah resmi dilantik 5 Maret 2018 lalu di Hotel Grand Victoria Samarinda.
“Tudang sipulung ini merupakan kewajiban organisasi untuk membahas segala persoalan. Baik persoalan hukum, sosial, maupun budaya yang ada dalam naungan KKP Bone Bontang,” ujar Ketua KKP Bone Bontang Andi Amri.
Menurutnya, KKP Bone terbentuk bukan untuk menyaingi KKM Bone (KKMB) yang terlebih dulu terbentuk. Namun lebih kepada mendukung program dari KKMB.
Hal itu juga ditegaskan Ketua KKP Bone Kalimantan Timur Marzuki, yang menyebut KKP Bone sebagai anak organisasi harus yakin dan mampu mengurusi organisasi dalam membantu serta mendukung KKM Bone di Kota Bontang.
“Kami hadir untuk memperkuat dan memperkokoh persaudaraan antar sesama warga keturunan Bone yang ada di Kota Bontang,” lanjutnya.
Sementara Ketua KKM Bone Bontang, diwakili Sekretaris Umum Lukman, mengapresiasi dibentuknya KKP Bone untuk memberi nuansa baru dalam organisasi kepemudaan di Kota Bontang. Selain juga untuk membantu KKM Bone kedepannya.
“Melalui kepengurusan ini, KKM Bone Bontang akan senantiasa mengajak dan merangkul KKP Bone dalam setiap agenda dan kegiatan yang dilaksanakan,” kata Lukman.
Selain ajang silaturahmi, tudang sipulung kali ini juga untuk mempersiapkan kongres organisasi warga Bone pada 13 Mei 2018 mendatang.(*)
Laporan: Rahma | Nasrul