Bontang. Adanya rencana pemotongan gaji bagi tenaga Non Pns (honorer) sebagai imbas defisit anggaran yang dialami Kota Bontang tahun 2017, mulai mengundang kegelisahan. Hal tersebut setidaknya terlihat melalui diskusi forum Pns dan Non Pns Kota Bontang pada Rabu malam, 9 November 2016 kemarin. Guna membahas permasalahan dua opsi yang digaungkan pemerintah dalam mengatasi kondisi keuangan daerah, yakni pengurangan tenaga Non Pns atau pemotongan nomilal gaji.
Ketua Forum Tenaga Non Pns Bontang Heru Wahyudi, mengatakan jika dua opsi tersebut bukanlah sebuah pilihan yang bijak. Namun jika tetap harus dihadapkan pada pilihan, pihaknya kata Heru lebih memilih opsi pemotongan gaji, dibanding ada pegawai Non Pns yang harus di berhentikan.
“Kalau memang harus memilih, kami lebih memilih pemotongan gaji daripada ada rekan kami yang diberhentikan oleh Pemerintah,” ucapnya.
Hanya saja Heru berharap agar pemerintah dapat mengevaluasi ulang rencana pemotongan gaji yang mencapai satu juta rupiah. Mengingat kebutuhan hidup yang semakin tinggi, sementara gaji pegawai non pns hanya berkisar 2,4 Juta rupiah hingga 2,6 Juta rupiah, tergantung dari jenjang pendidikan.
“Kalau pun dipotong, kami harap tidak terlalu besar. Karena pengaruhnya pada perekonomian kami,” tambahnya. (*)
Laporan : Yulianti Basri
Editor : Maya Ch