Bontang. Pelayanan kesehatan dokter keluarga yang dicanangkan era kepemimpinan Walikota Andi Sofyan Hasdam, dan sempat beralih kepada pelayanan Puskesmas pada masa Adi Darma, kini akan kembali dilanjutkan Neni – Basri sebagai program prioroitasnya dalam bidang kesehatan.
Dikembalikannya dokter keluarga menurut Walikota Neni Moerniaeni, dikarenakan pelayanan ini lebih lebih mendekatkan kepada masyarakat, dibandingkan puskesmas yang hanya ada dibeberapa titik dalam satu kecamatan.
Dokter keluarga dalam pratiknya akan terbagi disetiap Kelurahan, sehingga dapat menjalankan fungsinya secara langsung kepada masyarakat.
“Banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan puskesmas, makanya dokter keluarga kami programkan kembali. Guna pelayanan maksimal bagi kesehatan masyarakat,” paparnya.
Secara garis besar, dokter keluarga jelasnya merupakan dokter praktik umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinyu, mengutamakan pencegahan, koordinatif, mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungan dilandasi keterampilan dan keilmuan yang mapan.
Pelayanan ini melibatkan dokter keluarga sebagai penyaring di tingkat primer, dokter spesialis di tingkat pelayanan sekunder, rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yang semuanya bekerja sama di bawah naungan peraturan dan perundang-undangan.
“Dokter keluarga ini jelas lebih bisa mendekatkan pelayanan kepada masyarakat secara menyeluruh. Serta tersebar secara merata diseluruh kelurahan di Bontang,” tambah Neni.
Untuk realisasi program dokter keluarga, dipastikan Neni mulai kembali berjalan pada tahun 2017 mendatang.
“Tahun depan kita mulai kembali,” pungkasnya.
Laporan : Sary & Ariston
Editor : Maya Ch