Warga “Rebutan” Ingin Adopsi Bayi Kardus

Bontang. Bayi yang ditemukan dalam kardus tepat dihalaman rumah Kusnan, warga Pisangan Kelurahan Gunung Elai Bontang Utara, mendapat simpati dari berbagai pihak yang menawarkan diri merawat bayi lucu tersebut.

Kepala Bidang Sosial Disosnaker Kota Bontang, Sahabuddin menyebutkan hingga kini sudah ada 5 Kepala Keluarga (KK) yang meminta menjadi orang tua asuh dari bayi perempuan yang ditemukan Senin (26/10/2015) itu.

“Sampai sekarang sudah ada 5 KK yang menawarkan diri. Cuma kan harus sesuai prosedur untuk adopsi, ada aturannya juga,” papar Sahabuddin.

Beberapa persyaratan dan mekanisme yang harus dilalui oleh calon orang tua asuh, yang berniat mengadopsi sang bayi diantaranya harus melewati seleksi administrasi, terkait kondisi keluarga dan rumah tangga. Untuk kemudian dilakukan kunjungan lapangan guna memastikan kondisi keluarga dan tempat tinggal. Ilakukan oleh tim beranggotakan tenaga medis, psikolog, serta pemerintah daerah dan kementerian agama.

Setelah itu, persyaratan lainnya yang harus di penuhi minimal telah berumah tangga selama 5 tahun, namun belum memiliki keturunan. Memiliki riwayat kesehatan jasmani dan rohani, serta mampu dalam aspek sosial dan ekonomi.

“Itu tahapan seleksi dan persyaratan yang harus dilakukan kalau ingin adopsi. Karena bayi ini sekarang statusnya adalah milik Negara, jadi kalau mau adopsi harus sesuai aturan,” tandasnya.

Animo masyarakat Bontang yang ingin mengadopsi bayi ini juga terlihat di Kelurahan Gunung Elai Bontang Utara. Menurut keterangan Lurah Gunung Elai, Yoga Saputra, banyak warga yang juga ingin menjadi orang tua asuh dengan mendaftarkan diri ke Kelurahan. Bahkan dari awalnya hanya sekedar bertanya, langsung datang ke Kantor Kelurahan Gunung Elai untuk mendaftarkan diri secara langsung.

“Ada yang bukan warga Gunung Elai yang mendaftar, tapi kebanyakan ibu-ibu PKK yang mendaftar ingin adopsi,” ungkapnya.

Hingga kini bayi yang belum diberi nama tersebut, masih dalam tahap perawatan intensif dari Pihak RSUD Taman Husada Kota Bontang.

 

Laporan : Yuli & Nasrul

Editor : Revo Adi M