Samarinda. Balita yang menjadi korban minuman sabu yang diberikan oleh tetangganya mendapatkan kunjungan dari Kapolresta Samarinda. Selain itu, balita tersebut juga akan mendapatkan rehabilitasi intensif oleh pihak BNN Samarinda.
Kapolresta Samarinda, bersama dengan BNN Kota Samarinda, BNN Provinsi Kaltim, serta Dinas Sosial Kota Samarinda, mendatangi ibu dan balita yang menjadi korban minuman sabu. Saat didatangi, ibu dan balita tersebut berada di rumah penampungan Tim Respons Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA).
Sebelumnya, balita tersebut baru saja selesai menjalani perawatan di Rumah Sakit AW Syahranie. Sudah dua hari sejak ibu dan balita tersebut menginap sementara di rumah penampungan.
Kapolresta Samarinda, Ary Fadli, menjelaskan bahwa dari penuturan orang tua korban, sebelumnya balita yang bernama N telah meminum air mineral yang mengandung campuran sabu yang diberikan oleh tetangganya. Balita tersebut mengalami gejala penggunaan zat narkoba, mulai dari hiperaktif, tidak mau makan, keringat yang terus menetes, jantung berdebar, hingga tidak dapat tidur selama tiga hari.
“Kini kondisi balita tersebut sudah berangsur membaik tapi harus tetap menjalani terapi dan rehabilitasi selama seminggu ke depan. Hal ini bertujuan untuk membantu mempercepat proses pemulihan efek samping dari zat narkoba yang telah masuk ke dalam tubuh N, serta pemulihan psikologis ibu dan balitanya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Rehabilitasi BNN Kota Samarinda, Kombespol Star So, mengatakan bahwa ibu bersama balitanya langsung dievakuasi menuju Balai Rehabilitasi BNN Kota Samarinda di Tanah Merah. Untuk menangani kasus yang langka ini, pihak Balai Rehabilitasi BNN telah menyiapkan tim untuk melakukan observasi terhadap sejauh apa efek samping yang ditimbulkan oleh zat narkoba tersebut terhadap balita.
“Melihat kadar zat yang diserap dan kondisi tubuh korban yang masih dalam usia pertumbuhan, membuat kondisinya sangat rentan. Balita tersebut akan dipantau selama 24 jam dalam seminggu ke depan. Selain itu, terapi trauma juga akan dilakukan untuk menjaga kesehatan mental ibu dan balitanya,” ungkapnya.