Bontang. Jelang pelaksanaan ikrar sapu bersih pungutan liar (saber pungli) yang akan digelar Selasa 24 Januari 2017, Walikota Neni Moerniaeni mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama memberantas pungli di Kota Bontang.
Hal ini menurut Neni, sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam memerangi praktik pungutan liar ditengah masyarakat, hingga instansi pemerintah. Bahkan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) pun telah terbentuk di Kota Bontang.
“Sudah saatnya seluruh pihak untuk berkomitmen memerangi pungli. Sebab, praktek pungli hanya akan merugikan masyarakat dan merusak citra pemerintah,” ujarnya.
Melalui ikrar saber pungli ini, kata Neni, seluruh instansi pemerintahan maupun non pemerintahan dapat melakukan kampanye budaya anti-pungli. Tujuannya, guna mensosialisasikan gerakan sapu bersih pungutan liar kepada masyarakat. Mengingat pungli sudah membudaya, dan membuat sebagian warga selama ini hanya bisa memaklumi hal tersebut.
Bahkan Walikota Neni mengusulkan, seluruh instansi pelayanan dapat memasang tarif retribusi, untuk setiap kali pengurusan administrasi pada tiap loket dan papan pengumuman.
“Semua harus kita lakukan demi menghindari terjadinya pungli di Kota Bontang,” lanjutnya.
Seperti diketahui, pada 19 Desember 2016 lalu, Walikota Bontang Neni Moerniaeni mengukuhkan satgas saber pungli sebagai upaya pemerintah dalam melaksanakan good governance dan reformasi birokrasi. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal mengoptimalkan program pemberantasan pungli di kota Bontang, sesuai arahan dan instruksi Presiden Indonesia Joko Widodo. (*)
Laporan : Sary & Aris