COP: Hanya 48 Peluru yang Bisa Dikeluarkan dari Tubuh Orangutan

Bontang. Setelah rontgen dan autopsi terhadap satu Orangutan yang dilakukan Rabu (7/2) dini hari di Rumah Sakit PKT, hanya 48 butir peluru senapan angin yang dikeluarkan dari 130 peluru yang bersarang di tubuh individu dengan nama Kaluhara 2 tersebut.

Manager Perlindungan Habitat Centre for Orangutan Protection (COP) Ramadhani, melalui keterangan tertulisnya menjelaskan, pihaknya terpaksa tidak mengeluarkan semua peluru yang bersarang, karena banyak tersangkut di tulang Kaluhara 2. Dan mengakibatkan pengeluaran peluru mengalami kesulitan.

“Penyebab kematian sementara diperkirakan karena adanya infeksi, akibat luka lama ataupun yang baru terjadi,” tulis Ramadhani dalam rilisnya.

Selain itu, dari hasil autopsi, dua mata kanan dan kiri Kaluhara 2 pun diketahui mengalami kebutaan, karena ada beberapa peluru di sekitar mata. Lalu terdapat satu lubang diameter 5mm di pipi kiri, gigi taring bagian bawah sebelah kiri mengalami patah, luka terbuka yang masih baru sebanyak 19 titik, diperkiraan dari benda tajam.

Baca Juga: Satu Individu Orangutan Mati Ditembus 130 Peluru, Ada Luka Bacok dan Pukulan Benda Tumpul

Kemudian hilangnya telapak kaki kiri, testis kanan terdapat luka sayatan dan bernanah. Lebam daerah paha kiri, dada kanan, dan tangan kiri yang diperkirakan akibat benda tumpul.

Juga ditemukan tiga biji sawit dalam lambung serta nanas dalam usus besar Kaluhara 2.

“Mei 2016 lalu juga terjadi motif kasus serupa dengan lokasi yang tidak terlalu jauh, namun tidak terungkap hingga sekarang,” terang Ramadhani.

Sebelumnya, individu Orangutan ditemukan kritis oleh warga Desa Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur, pada Sabtu (3/2) lalu. Namun individu tersebut tak dapat diselamatkan akibat banyaknya luka, disamping 130 peluru yang bersarang di tubuhnya.

Jumlah tersebut merupakan peluru terbanyak yang menyerang Orangutan, dalam sejarah konflik dengan manusia yang pernah terjadi di Indonesia.(*)

 

Laporan: Yuli | Nasrul