Bontang. Wakil Walikota Bontang Isro Umarghani meradang, akibat banyaknya sanggahan yang menilai Pemerintahannya tidak bekerja dalam 4 tahun belakangan.
Salah satu alasan yang sengaja ‘dihembuskan’ berbagai pihak dan dinilai Isro menjatuhkan, adalah pembangunan yang sangat sedikit selama dirinya menjabat sebagai Wakil Walikota mendampingi Adi Darma.
Isro menekankan jika pembangunan tidak hanya dinilai dari berapa banyak gedung yang dibangun, atau berapa proyek yang dilelang dan dilaksanakan selama 4 tahun belakangan.
Namun pembangunan menurut kader PKS Bontang ini, adalah bagaimana mengoptimalkan keberadaan fasilitas publik, termasuk karakter masyarakat di Kota Bontang.
“banyak yang menghembuskan kalau pemerintahan tak jalan karena sedikitnya pembangunan dan gedung yang berdiri, apakah pembangunan hanya dinilai dari berapa banyak proyek? Saya kira bukan itu.” jelasnya.
Isro mencontohkan, keberadaan pelabuhan Loktuan serta pembangunan Stadion dan Gedung Olahraga (GOR) di Bontang Lestari.
Keseluruhan fasilitas itu saja menurutnya belum termanfaatkan dengan baik. Sehingga sasaran yang sebenarnya ingin dicapai selama kepemimpinannya bersama Adi Darma selama ini menurut Isro adalah optimalisasi keberadaan fasilitas publik, sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat.
“ Stadion dan GOR itu dibangun dengan dana Miliaran, belum lagi pelabuhan Loktuan. Semua mangkrak. Jadi untuk apalagi ada yang dibangun kalau tidak efektif?. Makanya kami selama ini menyasar bagaimana fasilitas publik dapat termanfaatkan, sehingga bisa optimal.” Tukasnya.
Dilain hal, keberadaan Perusda AUJ yang menurutnya hingga kini belum memberikan profit, juga menjadi contoh besar pembelajaran agar pertimbangan dalam membentuk badan usaha dapat sesuai dengan kebutuhan daerah.
“coba lihat perusda AUJ, berapa banyak dana yang sudah digelontorkan? Tapi sampai saat ini belum ada juga profitnya. Kapal Roro juga nggak tahu bagaimana nasibnya. Itu yang ingin terlebih dahulu kami selesaikan, bukan menambah bangunan, tapi tidak termanfaatkan.” Imbuhnya.