Bontang. Meski diyakini mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bontang, namun realisasi gedung Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) masih membutuhkan kesabaran. Mengingat tidak masuknya anggaran pembangunan Labkesda pada batang tubuh APBD tahun 2017, meski lahan pembangunannya telah disiapkan sejak 2014 lalu.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Bontang Indriati As’ad. Menurutnya kondisi anggaran yang tak memungkinkan pada tahun 2017, maka gedung Labkesda kembali mengalami penundaan.
“Pembangunan labkesda sudah dicanangkan sejak beberapa tahun lalu, Cuma tak jadi lanjut karena ada klaim lahan oleh masyarakat. Kalau sekarang dilanjutkan sepertinya tidak memungkinkan, karena melihat kondisi keuangan daerah,” ungkapnya.
Namun begitu, Indriati As’ad mengatakan pihaknya masih berupaya mencari sumber dana lain untuk pembangunan gedung Labkesda Bontang. Salah satunya, melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim atau melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Meski peluangnya sangat kecil, tapi kami akan tetap berusaha,” tambahnya.
Sebelumnya Dprd Kota Bontang menyatakan jika keberadaan Labkesda diyakini mampu mendongkrak PAD Kota Bontang, sebagai potensi baru ditengah kondisi merosotnya keuangan daerah. Tak tanggung-tanggung, potensi PAD yang bisa diraup dari pemanfaatan laboratorium, diprediksi mencapai Rp 1 Miliar per tahunnya. (*)
Laporan : Sary & Aris