Bontang. Gerhana matahari total (GMT) yang akan melintasi Indonesia pada 9 Maret 2016 nanti mampu menyedot lebih dari lima ribu wisatawan mancanegara dari berbagai negara. Para turis ini penasaran menonton peristiwa langka itu karena membutuhkan waktu selama 350 tahun bagi GMT kembali berlangsung di tempat yang sama.
Wakil Ketua Umum Destinasi Wisata Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), Johnnie Sugiarto mengatakan, para turis yang akan memadati sejumlah lokasi gerhana, menyebar di berbagai Provinsi atau daerah yang dilintasi.
“Perkiraan kami ada lebih dari 5.000 turis yang datang ke Indonesia hanya untuk melihat gerhana saja,” katanya.
Dari data yang dirilis, ada 11 provinsi di Indonesia yang dilintasi GMT 2016. Sebelas provinsi tersebut diantaranya Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
Sementara untuk jalur GMT 2016 akan berawal di Palembang, kemudian Bangka Belitung, Sampit dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwu (Sulawesi), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara), Sulawesi Barat, Bengkulu, Jambi, dan Kalimantan Barat.
Menurut Johnnie, turis yang berkunjung ke Indonesia untuk menyaksikan GMT berasal dari Jepang, China, Australia, dan negara lainnya. Terbanyak dari Jepang dengan ribuan orang.
Diakuinya, wisatawan lokal atau nusantara rela mengambil cuti untuk ikut menikmati GMT.
“Banyak orang Indonesia yang mengambil libur di hari Senin-Selasa, Rabu siang menonton GMT, lalu sore atau malam balik dan Kamis baru masuk kantor,” jelasnya. (Liputan6)
Editor : Maya Ch