Tenggarong. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kukar akan menyediakan bus sekolah bagi pelajar. Dan hal itu menjadi salah satu program Pemkab Kukar ke depan, guna meminimalisir kecelakaan pelajar.
Dalam hal itu, Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin mendukung penuh program tersebut. Mengingat, Hal tersebut geografis wilayah Kukar sangat luas.
Apalagi, saat ini Pemkab Kukar fokus pada pembangunan infrastruktur konektivitas, sehingga angkutan pelajar sangat diperlukan untuk menjadi moda transportasi utama bagi siswa siswa yang ingin bersekolah.
“Pemkab Kukar sangat mendukung program bus ini, sebagai moda transportasi bagi pelajar. Saya yakin, ini sangat membantu dan meminimalisir rawannya angka kecelakaan yang membayangi pelajar,” ujar Rendi Solihin, Jumat (13/10/23).
Sementara itu, Kepala Dishub Kukar Ahmad Junaidi mengatakan, bus sekolah ini sangat diperlukan masyarakat. Karena hal itu, selalu disampaikan oleh warga saat berdialog dengan Bupati maupun Wakil Bupati.
Kehadiran angkutan pelajar ini menjadi salah satu aspirasi masyarakat. Untuk itu, Pemkab Kukar telah melakukan uji coba angkutan pelajar tersebut di Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong.
“Kita uji coba dahulu, kami diminta untuk coba lakukan pendataan. Seperti kecamatan-kecamatan mana yang memang membutuhkan bus sekolah ini. Kemudian datanya siapa yang perlu diangkut,” kata Ahmad Junaidi.
Lebih lanjut Ahmad Junaidi mengemukakan, pada APBD-P tahun 2023 ini, Pemkab Kukar melakukan pengadaan enam unit bus sekolah, dan target penerima masih dalam pendataan.
Untuk tipe angkutan pelajar itu sendiri merupakan bus dengan 30 kursi dan 19 kursi. Hingga saat ini, bus tersebut masih dalam pabrikasi.
Tak hanya itu, bus tersebut akan diserahkan di bulan Desember 2023 dan beroperasi di tahun 2024 mendatang, untuk mengangkut pelajar dari tingkat SD,SMP hingga SMA.
“Jadi di tahun ini sudah ada satu unit yang kami anggarkan di murni kemarin, yakni di Loa Tebu. Di perubahan ini kami adakan enam unit,” terang Ahmad Junaidi.
Ahmad Junaidi juga menyebut, untuk saat ini, pengelolaan bus sekolah tersebut diserahkan ke Pemerintah Kelurahan dan Desa penerima bantuan.
“Dan Insya Allah di tahun 2024 nanti mengikuti arahan kepala daerah akan kita adakan lagi. Kita akan atur konsep dan perkembangannya sesuai dengan keperluan masyarakat,” pungkasnya.