Bontang. Rencana aksi ribuan guru se-Kota Bontang pada 24 November 2016 mendtaang sebagai wujud penyampaian aspirasi secara terbuka, menyusul rencana penghapusan Tunjangan Pendapatan Penghasilan (TPP) Pns pada 2017 oleh pemerintah, mendapatkan sorotan tajam tokoh masyarakat Bontang Kahar Kalam.
Menurutnya, aksi tersebut sarat kepentingan pribadi seseorang, sehingga besar kemungkinan aksi ditunggangi oleh pihak tertentu.
“Saya menilai aksi para guru ini ditunggangi dan ada kepentingan lain dibaliknya” ujar Kahar.
Maka dari itu Kahar Kalam meminta para guru dapat memikirkan ulang akan rencana aksi tersebut, serta dapat menyerahkan segala persoalan dan tuntutan kepada pemerintah dan DPRD untuk mendapatkan solusi bersama atas permasalahan ini.
“Sekali lagi saya harap guru di Kota Bontang dapat memikirkan ulang permasalahan ini. Serahkan semuanya kepada Pemerintah dan Dprd untuk memikirkan solusi yang lebih baik, daripada menggelar aksi,” tambahnya. (*)
Laporan : Faisal