Bontang. Rencana aksi damai guru pegawai negeri sipil (Pns) se-kota Bontang yang tergabung dalam Forum Peduli Pendidikan dan Guru (FPPG) batal digelar. Aksi yang rencananya dilaksanakan di simpang 3 ramayana tersebut, sebagai bentuk penyampaian aspirasi terbuka, menyusul rencana penghapusan tunjangan pendapatan penghasilan pegawai negeri sipil (TPP PNS) pada 2017 mendatang.
Namun menyusul adanya isu aksi unjuk rasa tandingan oleh elemen masyarakat Bontang dititik dan jam yang sama, membuat pihak guru merasa khawatir akan terjadi bentrok dan mengancam keselamatan.
“Sementara kami tunda dulu, khawatir keselamatan para guru akan terancam dan menyebabkan terjadinya kericuhan di kota bontang. Sebab kami mendengar ada demo tandingan dari masyarakat dilokasi yang sama,” papar Ketua FPPG Bontang Nasrulllah, dalam konferensi persnya Rabu malam 23 November 2016.
Menurut Nasrullah, dengan ditundanya aksi ini sekaligus memberikan kesempatan kepada Pemkot dan DPRD untuk membicarakan hal-hal yang menjadi tuntutan para guru.
“Besar harapan kami adanya Pemkot dan Dprd nantinya bisa mengakomodir tuntutan para guru oleh pemerintah,” tambahnya.
Sementara disinggung kemungkinan adanya pihak tertentu yang menunggangi rencana aksi unjuk rasa tandingan dan mengatasnamakan masyarakat, Nasrullah enggan berkomentar lebih jauh. Dikatakannya FPPG tak ingin berspekulasi akan kemungkinan tersebut.
“Kami nggak tahu, yang jelas kami tak inigin berspekulasi,” ujarnya. (*)
Laporan : Sary & Aris