Kualitas Air PDAM Dikeluhkan, Komisi 2 DPRD Sidak WTP Loktuan

Bontang. Adanya keluhan masyarakat akan pelayanan PDAM Bontang, khususnya di wilayah Loktuan yang beredar di media sosial, ditanggapi Komisi 2 DPRD Bontang dengan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Water Treatmen Plant (WTP) Loktuan. Sekaligus mendatangi rumah salah satu pelanggan di Jl Kapal Pinisi 3 RT 44.

Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi 2 Ubayya Bengawan, bersama beberapa anggota komisi 2 lainnya. Dan turut didampingi Wakil Ketua Dprd Faisal.

Dikatakan Ubayya, sidak ini untuk melihat langsung kondisi lapangan, tentang keluhan salah satu warga di media sosial, terkait postingan yang mengeluhkan keruhnya air PDAM hingga membuat beberapa pakaian yang dicuci tampak kotor dan menguning.

“Kami ingin meminta klarifikasi serta konfirmasi langsung ke WTP Loktuan, termasuk rumah warga bersangkutan. Benar atau tidak hal itu terjadi,” kata Ubayya.

Dalam kesempatan itu, Yoga, warga Jl Kapal Pinisi 3 RT 44, selaku pelanggan yang mengeluhkan kondisi air yang didistribusikan PDAM, menjelaskan beberapa hari lalu dirinya memang sempat membuat postingan di media sosial, terkait keruhnya air yang di alirkan dari WTP Loktuan.

“Apalagi sejak sebulan terakhir airnya terus kotor dan keruh. Tapi sudah mulai normal hari ini,” ucap Yoga.

Sementara Kepala Wtp PDAM Loktuan Fahrul Lazi, pun menyebut pihaknya juga turun langsung ke lapangan, untuk menyikapi keluhan pelanggan terkait kualitas air yang terdistribusi. Menurutnya, Wtp Loktuan menggunakan sistim zona, dan Loktuan tidak sepenuhnya mengalir 24 jam.

Sehingga saat distribusi ataupun pengaliran pertama, dipastikan air akan keruh yang disebabkan ada endapan yang ikut teraliri.

“Tapi itu tidak berlangsung lama, hanya saat pengaliran pertama saja. Dan setelahnya air kembali normal,” ujarnya.

Namun demikian, Fahrul mengingatkan pelanggan untuk melapor langsung ke PDAM jika terjadi penurunan kualitas air atau keluhan lainnya. Agar bisa segera disikapi langsung, dan tidak melalui postingan media sosial yang terkadang tidak terpantau. Sehingga PDAM tidak mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan.

“Silakan datang ke loket pengaduan PDAM kalau ada keluhan. Sebab akan lebih cepat terpantau untuk ditindaklanjuti,” tandasnya. (*)

 

Laporan: Aris