Bontang. Masjid Baiturrahman memiliki ATM beras yang diperuntukkan bagi kaum dhuafa, ATM beras tersebut diberikan oleh Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional PT Pupuk Kalimantan Timur (UPZ Baznas Pupuk Kaltim) untuk dikelola oleh Masjid Baiturrahman dengan mendata mustahik sekitar Masjid Baiturrahman.
Pelaksana Harian Yayasan Baiturrahman Rodhiyah, mengungkapkan bahwa ATM beras yang diamanatkan kepada pengurus Masjid Baiturrahman tersebut akan digunakan untuk para mustahik yang berada disekitar Masjid, dengan terlebih dahulu mendata mustahik yang ada.
“ATM beras ini diberikan kepada Masjid Baiturrahman untuk membagikan beras kepada para mustahik dengan kapasitas jumlah beras sebanyak 240 liter perpekan kepada 230 mustahik yang terdata. Jadwal pembagian setiap mustahik hanya bisa mengambil 1 kali dalam 3 pekan pada waktu hari Jumat, sehingga dalam 1 pekan hanya sekitar 76 mustahik saja yang bisa mengambil beras di ATM beras tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Amilin UPZ Baznas Pupuk Kaltim Hajar Buchori, mengatakan jika program ATM beras tersebut merupakan program dari UPZ Pupuk Kaltim dengan memiliki 2 ATM beras, yakni yang berada di Masjid Al Mubarok dan Masjid Baiturrahman.
“Setiap ATM membagikan beras sebanyak 3 liter perpekan kepada para mustahik yang terdaftar, dimana untuk pembagian pada hari-hari selanjutnya diberikan kepada takmir Masjid Baiturrahman,” terangnya.
Buchori menambahkan bahwa untuk data mustahik diberikan kewenangan kepada pengurus Takmir Masjid Baiturrahman, dimana UPZ hanya memfasilitasi alat ATM beras dan beras yang diberikan, dirinya juga mengklaim bahwa alat ATM beras tersebut baru pertama kali ada di Kota Bontang dan juga Kalimantan Timur (Kaltim).
Saat ini pemberian beras melalui ATM beras tersebut masih dilakukan dalam waktu perpekan pada waktu hari jumat yang diisi langsung oleh UPZ Baznas Pupuk Kaltim. Selanjutnya Takmir Masjid yang akan mengatur dalam pemberian beras melalui ATM beras tersebut, karena saat ini masih mendata mustahik yang masuk salah satu dalam 8 golongan asnaf yakni fakir dan miskin.
Laporan: Yahya