Bontang. Jelang musim tanam pada bulan Maret dan April 2019, Pupuk Kaltim pastikan stok kebutuhan pupuk subsidi maupun non subsidi bagi para petani aman dan tercukupi. Hal itu dibuktikan dengan turun langsung meninjau ke distributor maupun kios di wilayah kantor pemasaran Kalselteng pada Jumat, (1/3/2019) di Kota Banjarmasin.
Tercatat stok untuk pupuk bersubsidi bagi petani Kalimantan Selatan maupun Kalimantan Tengah terbilang aman walaupun alokasi pupuk bersubsidi untuk kedua provinsi pada 2019 turun dibanding 2018.
Dikatakan Bangkit Muhammad Lutfi, supervisor pemasaran distributor Pupuk Kaltim wilayah Kalselteng. Pihaknya mengalokasi penyaluran pupuk bersubsidi wilayah Kalsel pada 2019 untuk pupuk NPK diketahui sebanyak 3.000 ton lebih sedangkan untuk pupuk NPK non subsidi per 1 bulannya kurang lebih sebanyak 20 ton yang disalurkan ke petani.
Jumlah ini turun dibanding 2018 dengan alokasi pupuk sekitar 9.000 ton atau sekitar 60 % lebih untuk penyaluran pupuk bersubsidi.
Kendati demikian menurut Bangkit, petani tidak perlu khawatir jika terjadi penurunan alokasi pupuk bersubsidi sebab pupuk nonsubsidi pun akan menutupi meski terbilang harganya sedikit diatas harga pupuk subsidi dan biasanya pupuk subsidi akan ada penambahan alokasi khusus dari pemerintah bagi petani baik itu di Kalimantan Selatan maupun Kalimantan Tengah dipastikan cukup aman hingga akhir musim tanam tiba.
Ditambahkan Bangkit adapun untuk kebutuhan pupuk bagi para petani didaerah penyaluran di beberapa kecamatan di Kabupaten Barito Kuala, para petani lebih banyak menggunakan Pupuk NPK pelangi dan Pupuk Urea subsidi sesuai dengan daya beli masing – masing petani.
Dengan meningkatnya kebutuhan pupuk bagi para petani menjelang musim tanam, para distributor juga dianjurkan oleh menteri pertanian RI untuk memperkenalkan pupuk NPK non subsidi dan pupuk Urea non subsidi kepara petani. Hal tersebut juga sudah ditegaskan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) bahwa pupuk bersubsidi hanya diperuntukan bagi petani yang tergabung dengan kelompok tani.
“Hal ini sesuai dengan peraturan menteri pertanian Nomor 47 Tahun 2017 tentang alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi, maka dari itu untuk mendapatkan pupuk bersubsidi kelompok tani juga harus menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK),” papar Bangkit.
Sementara itu, Amrullah dan Laila pemilik kios pupuk bersubsidi melati, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala, mengatakan menjelang musim tanam para petani mulai gencar mengambil pupuk dikiosnya terhitung dibulan Maret hingga April 2019 mendatang. Adapun untuk pupuk yang disediakan dikiosnya yakni pupuk ponska, pupuk urea subsidi dan urea non subsidi.
“Pupuk yang tersalurkan per Januari 2019 sudah sekitar 2 ton lebih, sejak diambil dari distributor resmi di bulan Oktober 2018 lalu hingga menyetok persediaan pupuk di Maret musim tanam ini,” terangnya.
Tak lupa para petani juga mendapat kunjungan langsung dari manajemen PT Pupuk Kalimantan Timur, guna mengetahui sejauh mana kebutuhan pupuk subsidi dan non subsidi dilapangan.
Dijelaskan Sugianur salah seorang petani, bahwa untuk kebutuhan pupuk bagi para petani saat ini terbilang aman.
Ia juga menambahkan kebutuhan pupuk saat musim tanam ini para petani lebih banyak menggunakan pupuk daun buah non subsidi dengan hasil yang memuaskan saat panen, namun terkendala dengan harganya yang sedikit lebih tinggi dari pupuk bersubsidi olehnya mereka mengharapkan pupuk daun buah bisa dijadikan pupuk bersubsidi.
“Sedangkan untuk penggunaan pupuk para petani bisa mencapai hingga 1 ton saat musim tanam, dengan pola penggunaan pupuk 1 banding 3 pupuk subsidi dan non subsidi dengan tingkat panen bisa mencapai 8 hingga 9 kaleng gabah perborongnya,” jelasnya.
Untuk di ketahui guna menghindari penyimpangan penyaluran pupuk di lapangan, PT Pupuk Kaltim wilayah Kalselteng telah menyiapkan stok pupuk di seluruh gudang penyimpanan lini II maupun lini II milik PT Pupuk Kaltim yang tersebar di wilayah Kalselteng.
Dengan realisasi pupuk bersubsidi di area Kalimantan Selatan (Kalsel) di tahun 2019 sudah mencapai hampir 50 %. PT Pupuk Kaltim menyatakan hampir menyelesaikan tahap penyaluran sementara pupuk NPK bersubsidi telah mencapai 30 % lebih. Dengan total alokasi pupuk urea bersubsidi di Kalsel tahun 2019 adalah 21.273 ton dan tercatat hingga akhir Februari, Pupuk Kaltim telah menyalurkan produksi pupuk urea bersubsidi ke Kalsel sebesar 10.157,90 ton.
Sedangkan penyaluran Maret, PT Pupuk Kaltim akan menyalurkan 2.168 ton pupuk urea subsidi di Kalimantan Selatan dan pupuk NPK subsidi pada 2019 di Kalsel akan dialokasikan sebanyak 26.082 ton. Alhasil, sepanjang tahun ini pihaknya telah menyalurkan 8.932,35 ton pupuk subsidi dengan penyaluran dilakukan melalui distributor dan kios se-Kalsel. (*)
Laporan: Ariston Rajab