Samarinda. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) serius mengembangkan program Makan Siang Bergizi Gratis (MSBG) yang rencananya akan diluncurkan pada Januari 2025. Sebagai langkah awal, uji coba program ini dilakukan di tiga daerah, salah satunya di Kota Samarinda.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Irhamsyah, memulai uji coba program tersebut di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Samarinda pada 2024. Sri Wahyuni mengungkapkan bahwa simulasi ini memberikan sejumlah masukan penting untuk perbaikan ke depannya.
“Monitoring dan evaluasi dari simulasi ini akan menjadi bahan untuk memastikan program MSBG tepat sasaran dan bermanfaat,” terangnya..
Salah satu poin utama yang menjadi perhatian adalah penyajian menu makanan. Sri menyarankan agar kemasan menu lebih unik dan praktis, sehingga menarik dan memudahkan anak-anak untuk mengonsumsi makanan. Selain itu, menu untuk siswa SLB juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan khusus mereka, seperti jenis susu dan makanan lainnya yang berbeda dari siswa sekolah umum.
Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Irhamsyah, menambahkan bahwa program MSBG merupakan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. “Kami mendukung penuh implementasi program ini di Kaltim,” ujar Irhamsyah. Ia juga mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Samarinda yang telah menggandeng Kodim 0901/SMD untuk menyelenggarakan program MSBG di beberapa sekolah di kota tersebut.
Sementara itu, Kepala SLB Negeri Samarinda, Margono, menyambut baik langkah Pemprov Kaltim dalam menjalankan uji coba ini. Menurut Margono, SLB Negeri Samarinda yang menampung 167 siswa dari tingkat SDLB, SMPLB, hingga SMALB, sangat membutuhkan perhatian khusus dalam penyediaan makanan bergizi.
“Uji coba ini sangat membantu dan kami berharap program ini dapat terus dilaksanakan demi kesejahteraan siswa-siswa kami,” ujarnya.
Setelah di Samarinda, uji coba MSBG akan dilanjutkan di dua daerah lainnya, yakni Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU). Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Kaltim secara menyeluruh.