Bontang. PT Pupuk Kaltim menggelar bimbingan teknis (Bimtek) dan pelatihan tata cara budidaya ikan yang baik, di keramba jaring apung bagi nelayan binaan CSV. Bertempat di gedung diklat PKT, Rabu 13 Desember 2017.
Selain bimtek, PKT juga akan melakukan sertifikasi dan uji kompetensi nelayan binaan tersebut. Kegiatan berlangsung mulai Rabu (13/12) hingga Jumat (15/12), diikuti 30 peserta.
Terdiri dari 28 peserta dari Koperasi Nelayan Bontang Etam Maritim dan dua lainnya dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Bontang. Menghadirkan dua narasumber dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Kalimantan Timur.
“Sementara untuk sertifikasi, akan dilaksanakan Senin (18/12) hingga Rabu (20/12) di Balai Sekaya DKPPP Bontang, yang dibagi menjadi tiga kompetensi. Diantaranya sertifikasi untuk penebaran bibit ikan, pemeliharaan keramba jaring apung, dan sertifikasi kualitas air,” ujar Ketua Tim CSV Pupuk Kaltim, Sri Djuwani Ekowati.
Senada, General Manager (GM) Umum Pupuk Kaltim Nur Sahid, yang sekaligus membuka bimbingan teknis ini mengatakan tujuan pelatihan ini agar setiap nelayan dapat memiliki sertifikat kompetensi, untuk budidaya ikan di keramba jaring apung. Dengan demikian, hasil budidaya akan lebih laku dan dikenal di pasaran, baik dalam negeri maupun luar negeri. Mengingat tahapan budidaya yang dilakukan telah tersertifikasi dengan baik.
“Kami juga menghimbau seluruh peserta agar dapat konsisten hadir dan mengikuti serius Bimtak serta pelatihan ini, agar saat sertifikasi dapat dinyatakan lulus 100 persen,” papar Nur Sahid.
Kegiatan ini pun disambut baik Pemerintah Kota Bontang melalui Kepala DKPPP Aji Erlinawaty. Menurutnya, kegiatan ini menyangkut peningkatan kemampuan kompetensi dan sertifikasi nelayan, dan sangat penting dilakukan untuk kedepan. Sebab, pemerintah berupaya menjadikan bontang sebagai kota maritim, yang perlu didukung kapasitas serta kemampuan nelayan.
“Maka dari kegiatan ini diharapkan bisa menunjang berkembangnya sektor perikanan, sehingga dapat membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bontang melalui budidaya ikan,” tuturnya. (*)
Laporan: Yuli | Nasrul