Samarinda. Puluhan anggota organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Samarinda berkumpul untuk menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Markas Kepolisian Kota (Polresta) Samarinda, dengan melayangkan beberapa tuntutan.
Dalam aksi solidaritas yang berlangsung damai ini, para peserta aksi mengajukan beberapa tuntutan. Salah satunya adalah pembebasan tujuh kader PMII yang sedang ditahan di Bulukumba. Selain itu, PMII juga meminta agar kepolisian menghentikan tindakan represif terhadap pejuang lingkungan dan masyarakat hukum adat. Mereka juga menyerukan kepada Polresta Samarinda untuk melakukan tindakan tegas dalam memberantas seluruh aktivitas tambang ilegal yang beroperasi di Kota Samarinda.
Ketua PMII Cabang Samarinda, Ahmad Naelul Abrori, menegaskan bahwa aksi ini didorong oleh kekecewaan organisasi PMII terhadap pihak kepolisian. Ia meminta agar pihak berwenang segera menyelesaikan permasalahan yang menjadi tuntutan mereka dengan tegas dan segera.
“PMII akan terus memantau perkembangan situasi dan memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kami. Kami berharap tuntutan yang disampaikan dapat segera direspons oleh pihak berwenang dengan serius dan bisa memberikan solusi yang tepat guna,” ungkapnya.
Meskipun sempat terjadi kepadatan lalu lintas selama kurang lebih 30 menit akibat massa aksi yang mengisi jalan Slamet Riyadi, aksi tersebut berlangsung dengan tertib dan damai. Para peserta aksi menunjukkan kesungguhan mereka dalam menyampaikan tuntutan mereka, sambil berharap agar pihak berwenang akan merespons dengan serius atas permasalahan yang diungkapkan.