Bontang. Sepanjang 2018 kemarin, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) tercatat sukses mengekspor pupuk urea sebesar 786.000 Ton. Ekspor dilakukan Pupuk Kaltim setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi. Adapun negera tujuan ekspor Pupuk Kaltim terbesar berada di wilayah Asia Tenggara dengan persentase sebesar 67%, disusul Asia Selatan 13%, Asia Timur 4%, Australia 4%, USA 4%, dan Meksiko 4%.
Staf Pelayanan dan Komunikasi Produk Pupuk Kaltim, Bambang Setyo saat memberikan materi pada sosialisasi product knowledge dan media tour yang digelar Pupuk Kaltim di Golden Palace Hotel Mataram, Selasa (30/4/2019), menjelaskan bahwa kegiatan ekspor sudah sejak lama dilakukan oleh Pupuk Kaltim, namun dengan catatan setelah kebutuhan dalam negeri terpenuhi.
“Adapun ekspor dilakukan mengingat kapasitas produksi Pupuk Kaltim adalah 3.400.000 Ton, sedangkan penugasan penyaluran pupuk subsidinya hanya sebesar 1.300.000 Ton, sehingga masih tersisa 2.100.000 Ton. Sisa tersebutlah yang kemudian bisa dikomersialkan dalam bentuk ekspor ataupun dipasarkan di pasar domestik,” jelasnya.
Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh pemerintah Indonesia, wilayah penyaluran pupuk subsidi yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim meliputi wilayah Jawa bagian timur dan Indonesia bagian timur mulai Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Selain pupuk urea, Pupuk Kaltim juga memproduksi pupuk NPK. Disamping itu, Pupuk Kaltim juga tengah melakukan riset untuk mengembangkan pupuk hayati guna menjawab tantangan terkait isu lingkungan. Adapun pupuk hayati mengandung bakteri hidup yang sangat berguna di dalam tanah untuk mempercepat penguraian fosfor dan membantu melepaskan nitrogen sehingga penggunaan pupuk kimia bisa ditekan.
Laporan: Sary | Yuli