PWSS Meriahkan Ulang Tahun ke-16 dengan Mengenalkan Budaya Sunda di Tanah Borneo

Samarinda. Paguyuban Warga Sunda Samarinda (PWSS) baru-baru ini merayakan ulang tahunnya yang ke-16 sebagai bukti eksistensi budaya Sunda di Tanah Borneo. Acara tersebut dihadiri oleh warga Sunda dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur (Kaltim), selain Samarinda.

Dalam perayaan tersebut, PWSS menyajikan beragam pertunjukan seni tari dan musik khas Sunda. Mulai dari seni tari lengser, yang merupakan penyambutan khas Sunda dengan dua anak yang berperan sebagai sepasang kakek dan nenek menyambut tamu. Selain itu, terdapat pula penampilan seni tari jaipong dan seni musik karawitan Sunda. Tidak hanya itu, peragaan seni pencak silat juga dihadirkan oleh para siswa sekolah dasar di depan tamu undangan yang hadir.

Ketua PWSS Asep Muhammad Junaedi, berharap dengan memperkenalkan budaya Sunda di Tanah Borneo, hal ini dapat menjadi bagian dari ragam warna dan etnis di Kalimantan Timur sebagai kawasan ibu kota yang baru. Selain itu, hal ini juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya Sunda khususnya bagi generasi muda.

“PWSS tidak hanya fokus dalam mengenalkan budaya Sunda dalam seni dan kuliner, namun juga aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Hal ini merupakan bagian dari budaya dan tradisi gotong-royong yang harus diwariskan dan dilestarikan,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, Brigjen TNI Yudhi Prasetyo, Komandan Korem 091/ASN, juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Ia berharap acara ini dapat meningkatkan solidaritas antara masyarakat Sunda di Tanah Borneo serta lebih mengenalkan budaya Sunda, termasuk dalam bidang kuliner.

“Saya berharap di ulang tahun yang ke-16 ini Pwss semakin kompak dan solid, bisa bersinergi dengan ormas yang lainnya, sehingga dapat bersama-sama membangun kota Samarinda ini. Banyak budaya Sunda yang dapat dikembangkan, misalnya, kuliner Jawa Barat dapat lebih dikembangkan lagi di Kaltim,” ucapnya.

Writer: Axl Aldiansyah