Bontang. Gerakan rupiah terus menguat seiring dengan menguatnya laju harga minyak mentah dunia dipasar dunia. Dari riset yang dilakukan NH Korindo Securities Indonesia diketahui rupiah mulai menguat dipasar spot antar valuta asing (valas).
“Dari data yang kami peroleh, Minyak WTI sempat naik hingga USD29 per barel pada perdagangan intraday,” kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam keterangan risetnya yang diterima Metrotvnews.com, Selasa (16/2/2016).
Pergerakan rupiah yang kian menguat, jelas Reza, membuat pelaku pasar semakin percaya akan pulihnya perekonomian Indonesia. Apalagi ditambah rilis neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2016 yang tercatat surplus USD0,05 miliar, setelah pada Desember 2015 mengalami defisit USD0,16 miliar.
“Perbaikan neraca perdagangan tersebut didukung oleh turunnya defisit neraca perdagangan migas. Sementara itu, neraca perdagangan nonmigas masih mencatat surplus,” tutur Reza.
Di sisi lain, nilai USD terhadap mata uang lainnya, seperti EUR, GBP, CHF, dan SGD cenderung menguat. Namun, tidak jarang juga ada beberapa mata uang lainnya yang terapresiasi yang cenderung bergerak variatif. Sebelumnya sudah diungkapkan, pasca rupiah mengalami kenaikan, kini mulai berbalik melemah, seiring imbas kenaikan USD.
Dia berharap adanya kenaikan atau balik arah menguat, walaupun diperkirakan rupiah dapat melanjutkan pelemahannya jika tidak ada sentimen positif yang cukup memberikan dorongan penguatan. Apalagi jika rilis data-data ekonomi di awal pekan tidak begitu baik maka perlu kiranya diwaspadai potensi pelemahan lanjutkan rupiah.
Lebih lanjut, menurutnya, penguatan rupiah dapat terus berlanjut, seiring dirilisnya data neraca perdagangan yang kian membaik. Di mana pada bulan Januari mencatatkan surplus bila dibandingkan bulan sebelumnya yang justru defisit. Tidak hanya itu, rilis data-data global diharapkan kian memberikan imbas positif bagi mata uang Garuda.
”Tetap cermati sentimen yang ada terhadap rupiah. Level support rupiah pada Rp13.500 per USD dan resisten Rp13.300 per USD,” pungkas Reza.
(Sumber : metrotvnews.com)
Editor : Kartika Anwar