Bontang. Komisi 3 DPRD Bontang menilai infrastruktur penerapan dan penunjang program smart city masih minim. Pasalnya, sejak diluncurkan pada November 2017 lalu, hingga kini masih jauh dari harapan.
Salah satunya, pemasangan alat sensor atau CCTV yang baru terpasang di delapan titik, dari target 200 cctv yang direncanakan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Bontang.
Dikatakan Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Bontang Suhud Haryanto, saat sidak ke Command Center Pemkot Bontang, Senin (22/1) pagi. Jika dibanding dengan kota smart city lainnya, Bontang sangat tertinggal jauh.
Suhut pun menyarankan Diskominfotik segera mengajak serta pemilik tower di Bontang untuk wajib memasang CCTV, yang terkoneksi langsung ke command center.
“Begitu pula dengan perusahaan besar di Kota Bontang. Sehingga semuanya bisa terintegrasi,” kata Suhut.
Senada anggota komisi 3 lainnya Muhammad Dahnial, pun menyoroti minimnya penyediaan infrastruktur, sehingga menyebabkan program smart city tidak berjalan maksimal.
Sementara Kepala Bidang Teknologi Informasi Diskominfotik Bontang Taufiqurrakhman, menyebut minimnya infrastruktur program smart city terjadi karena minimnya anggaran yang ada. Sehingga dari target 200 CCTV, pihaknya baru bisa memasang delapan CCTV.
“Tapi tahun 2018 ini kami (Diskominfotik) menargetkan kembali menambah pemasangan CCTV, pada 15 titik rawan di Bontang,” ujar Taufiq.
Delapan CCTV yang sudah terpasang diantaranya simpang Ramayana, pelabuhan Loktuan, rumah jabatan Walikota, halaman parkir Disdukcapil, parkir DPMTK PTSP, gerbang eks kantor Walikota, jembatan depan SD Negeri 01 Bontang Utara, serta taman Adipura. Dan terpantau serta terpusat pada command center.
Baca Juga: Dprd Minta Absensi PNS Terintegrasi Ke Command Center
Ruang command center memiliki enam unit LCD akan menampilkan seluruh informasi, seperti kondisi arus lalu lintas, baik kecelakaan serta tindak kriminal yang terekam langsung lewat CCTV. Selain bisa memantau arus lalu lintas, command center ini juga digunakan memantau aktivitas kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Bontang dalam melayani masyarakat.
Mensukseskan hal tersebut, Diskominfotik bekerjasama dengan Telkom dalam hal penyediaan jaringan. Dengan anggaran Rp1,5 Miliar rupiah per tahunnya untuk membayar sewa bandwith berkapasitas 80 Mbps.(*)
Laporan: Sary | Aris