Bontang. Sejak awal 2016 lalu, keberadaan Sungai Belanda di Kelurahan Bontang Kuala mulai diketahui masyarakat. Keindahan hutan mangrove yang mengapit alur laut hingga seolah membentuk sungai dengan air yang jernih, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk mendatangi dikawasan ini. Terlebih dengan kondisi udara dan lingkungan yang masih asri, membuat sungai belanda sebagai potensi kekinian wisata masyarakat Bontang.
Sementara ini, kawasan wisata sungai belanda dikelola karang taruna kelurahan Bontang Kuala, dengan menawarkan berbagai paket wisata bagi masyarakat.
Untuk satu kali perjalanan, pengelola dari karang taruna mengenakan tarif Rp50.000 per orang. Wisatawan akan diajak berkeliling sungai belanda, sekaligus dikenalkan berbagai destinasi lain yang ada dikawasan Bontang Kuala. Seperti bangunan bersejarah dan tonggak peradaban bontang kuala, keramba nelayan, hingga berbagai keindahan lain dikawasan mangrove.
“Selain itu kami juga menyediakan paket penginapan villa atas air, dengan tarif Rp 500.000 per malam, yang mampu menampung 20 orang,” papar Ketua Karang Taruna Bontang Kuala Zulkarnain.
Menurutnya, selain menikmati keindahan wisata sungai belanda, wisartawan pun dapat dengan mudah mencoba ragam kuliner gammi bawis khas Bontang dikawasan pemukiman atas laut Bontang Kuala. Serta akses yang sangat dekat dengan kawasan wisata lain seperti wisata bahari pulau Segajah, dan pusat oleh-oleh hasil laut Bontang.
“Jadi tidak hanya satu destinasi saja yang kami tawarkan bagi wisatawan yang datang berkunjung,” tambahnya.
Nama sungai belanda menyimpan cerita tentang kisah awal mulanya peradaban di Kota Bontang. Dimana sungai ini dulunya memiliki nilai historis sebagai tempat persembunyian warga Bontang Kuala dari penjajah Belanda. Meski baru, keberadaan sungai belanda banyak menyita perhatian dari wisatawan lokal maupun luar Bontang, bahkan dalam satu bulan pengunjung kawasan ini mencapai 300 orang. (*)
Laporan: Mansur