Temu Lapang KTNA Dalam Gelaran Adat Massorong Suku Pattae

Bontang. Pulau Badak-badak Kelurahan Bontang Kuala yang kini ditempati Suku Pattae dari Sulawesi Barat, ternyata memiliki potensi cerah terhadap nelayan. Terutama potensi ikan Bawis, yang selama ini identik sebagai ikan khas dari Kota Bontang.

Potensi ini mendapat perhatian serius Walikota Bontang Neni Moerniaeni , yang hadir pada temu lapang Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Bontang, dirangkai upacara adat Massorong, sebagai bentuk rasa syukur Suku Pattae pada Rabu 10 Januari 2016.

“Kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian adat budaya, serta ajang silaturahmi antar nelayan tradisional penjaring Bawis yang ada di kota Bontang,” ujar Ketua KTNA Bontang Jaffar.

Dalam sambutannya, Walikota Neni Moerniaeni mengatakan adat budaya yang ada di Kota Bontang harus dapat terus dilestarikan, mengingat Bontang mampu meraih panji keberhasilan pembangunan tahun 2016.

“Saya berharap budaya yang sudah ada ini dapat dilestarikan, begitupun semangat petani dan pelaut di kota Bontang,” ungkapnya.

Salah satu prosesi Upacara Adat Massorong, dengan menghanyutkan makanan ke laut. Diartikan mendorong atau memberi makanan ke laut, sebagai bentuk rasa syukur nelayan Suku Pattae terhadap nikmat yang diberikan Tuhan yang maha esa.(*)

 

Laporan : Ariston