Tenggarong. Beraneka ragam seni budaya serta kearifan lokal di zamrud khatulistiwa ini harus terus dilestarikan, seperti kesenian yang dimiliki salah satu desa di Kutai Kertanegara (Kukar). Kesenian yang diberi nama brondut ini merupakan kreasi kesenian dari masyarakat Desa Sari Nadi, Kecamatan Kota Bangun Darat, Kukar.
Kesenian brondut ini sendiri berasal dari magelang jawa tengah, dengan memadukan seni gerak tari dan olahraga yang merupakan renkarnasi dari kesenian kobro siswo, dengan lebih mengikuti era moderenisasi. Jika dilihat dari gerak tariannya hampir mirip dengan kobro siswo, namun brondut sendiri memiliki keunikan tersebdiri yaitu di iringi musik dangdut organ tunggal, sehingga tampak lebih modern dan masuk dikalangan muda mudi.
Ketua Kesenian Olahraga Borobudur Kobro Wasiyanto menjelaskan bahwa brondut biasanya ditarikan oleh muda mudi dengan riang gembira, yang berjumlah lebih dari 10 orang dengan beraneka ragam gerak yang memadukan seni tari dan olahraga dengan berbagai atraksi yang ditampilkan.
“Kesenian brondut ini menggambarkan kehidupan sehar-hari, agar generasi muda lebih patuh kepada kedua orang tua dan menghargai sesama di dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Dikatakan Wasiyanto, kesenian brondut ini juga untuk memberikan semangat dan motivasi kepada generasi muda, agar lebih giat lagi dalam menimba ilmu. Awalnya, kesenian ini merupakan kesenian untuk berdakwah yang mempermudah anak-anak dalam mencernanya.
“Brondut merupakan salah satu budaya di kawasan Magelang, Jawa Tengah yang cukup popular, namun tak banyak yang mengenalnya,” terangnya.
Ditambahkan Wasiyanto, kesenian brondut ini biasanya ditampilkan dalam kegiatan budaya maupun acara syukuran dan dikembangkan di Kalimantan Timur (Kaltim) oleh Sanggar Kesenian Olahraga Borobudur Kobro. Meski baru pertama kali hadir, namun antusias para penonton yang menyaksikan pegelaran tersebut sangat tinggi. Dan tak hanya itu, dengan adanya pegelaran kesenian brondut ini juga dapat memberikan dampak positif bagi warga sekitar, terutama dalam pengembangan ekonomi kreatif di masyarakat.
“Melalui kesenian brondut ini juga dapat melatih kepercayaan diri bagi generasi muda, untuk lebih kreatif dan inovatif dalam berkesenian,” ucapnya.
Wasiyanto berharap generasi muda dapat terus melestarikan seni budaya dan kearifan lokal, sehingga tidak terkikis oleh zaman yang kian modern.