Jalankan Syariat Islam, Pesantren Hidayatullah Bontang Akan Gelar Pernikahan Mubarak

Bontang. Menggapai keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah merupakan impian setiap orang yang menikah. Kebanyakan pasangan memutuskan menikah setelah melalui tahap perkenalan, dan menjalin kebersamaan selama berbulan-bulan bahkan bertahun lamanya.

Namun berbeda dengan Pesantren Hidayatullah Bontang, yang akan menggelar pernikahan Mubarak, dengan menikahkan santri putra dengan putri kader Hidayatullah. Tanpa berpacaran, mereka akan saling mengenal dan bertemu pasca prosesi akad nikah.

Agenda ini merupakan bukan hanya dilakukan di Bontang, namun hampir di seluruh Pesantren Hidayatullah yang tersebar pada berbagai daerah di Indonesia.

Dijelaskan Ketua DPD Hidayatullah Bontang Jamaluddin, pernikahan mubarakah ini tak lain karena ada titipan doa untuk mendapatkan berkah dengan menjalankan syariat Islam. Dengan harapan, kelak dari pernikahan ini akan lahir kader-kader dakwah untuk islam di masa mendatang.

“Pernikahan mubarak rencananya akan kami gelar akhir Juli atau awal Agustus 2018, dengan target menikahkan sekitar 20 pasangan,” ujarnya saat ditemui Pktv Bontang. Kamis, 24 Mei 2018.

Menurut dia, pernikahan mubarak telah dilaksanakan Hidayatullah sejak tahun 1987, ditinjau dari berbagai sisi. Diantaranya berapa lama calon mempelai telah menjadi kader dan santri Hidayatullah, kemampuan menjalankan tugas saat diberi amanah, serta memahami konsep perjuangan Hidayatullah secara umum, baik sisi pendidikan dan fisik. Hingga latar belakang keluarga.

Meski dilaksanakan khusus bagi kader dan santri pesantren Hidayatullah, namun agenda ini juga tidak menutup kemungkinan diikuti masyarakat umum dengan catatan tidak bisa dinikahkan dengan santri. Melainkan hanya dengan jamaah Hidayatullah yang telah dibina.

“Selain itu, bagi masyarakat umum yang ingin mendapat berkah dari pernikahan mubarak, dan telah memiliki pasangan. Juga dapat dipertimbangkan ikut dalam pernikahan mubarak tahun 2018,” terangnya.(*)

 

Laporan: Yuli | Nasrul