Bontang. Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi beberapa waktu belakangan ini di Bontang ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota dengan menggelar operasi pasar pada kamis 27 desember 2018.
Tujuh ribu tabung gas melon didistribusikan pada operasi pasar tersebut. Masing- masing Warga dijatah dengan satu tabung gas dan wajib menunjukkan kartu identitas penduduk (KTP), saat pembelian gas elpiji tiga kilogram.
Walikota Bontang Neni Moerniaeni didampingi Ketua DPRD Nursalam dan kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi diantaranya MTQ Parikesit, Terminal Bontang Kuala, Lapangan Hop 1, Rawa Indah, dan Berbas Pantai.
Antrian di sejumlah lokasi operasi pasar nampak terlihat rapi dan berjalan kondusif, berbeda dengan pelaksanaan operasi pasar pada tahun-tahun sebelumnya.
“Kita tidak bisa melakukan operasi pasar secara terus menerus, tapi mudah-mudahan operasi pasar kali ini dapat membantu Masyarakat agar tak lagi kesusahan mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg,” kata Walikota Bontang kepada Tim liputan PKTV di sela-sela tinjauannya di sejumlah lokasi operasi pasar.
Selain itu, Pemerintah juga akan menyusun Perwali mengenai pembatasan pembelian tabung gas elpiji tiga kilogram agar kedepannya dapat lebih tepat sasaran.
“Nanti kita akan atur regulasinya bersama DPRD dan juga kepolisian dalam hal pengawasannya,” tambahnya.
Sementara, Abdullah salah seorang Warga Tanjung Laut Indah, mengaku kesulitan mencari gas melon selama beberapa hari terakhir ini, dan terpaksa membeli gas elpiji tiga kilogram dengan harga tinggi yakni tiga puluh ribu rupiah pertabungnya.
“Mau tidak mau kita beli, sudah keliling tapi tidak dapat-dapat, yang penting bisa masak,” ujarnya.
Untuk diketahui operasi pasar ini hanya berlangsung selama sehari sejak pukul 07.00 hingga pukul 10.00 wita yang dilaksanakan di 16 titik yang tersebar di 3 kecamatan di Bontang. (*)
Laporan : Yulianti Basri