Penderita Gangguan Jiwa Capai 174 Orang, Penanganan Minim Anggaran

Bontang. Jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Bontang terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB), hingga akhir 2016 lalu ODGJ di Bontang mencapai 174 penderita. Angka ini bahkan melebihi prediksi maksimal orang dengan gangguan jiwa yang diperkirakan hanya 164 orang.

“Dan dari total penderita gangguan jiwa tersebut, satu diantaranya terpaksa harus hidup dalam pasungan,”papar Pengelola Program P2MKJN Dinkes-KB Bontang Rini Wiji Astuti, saat monitoring dan evaluasi P2PTM dan P2MKJN Kamis 13 April 2017.

Namun demikian, dikatakan Rini, kesehatan jiwa belum menjadi agenda prioritas pemerintah, mengingat upaya pelayanan kesehatan jiwa hanya masuk pada program pengembangan dengan alokasi anggaran yang minim.

Selain itu, layanan kesehatan jiwa belum secara menyeluruh terintegrasi di layanan primer, lantaran kurangnya dokter dan perawat terlatih dalam menangani masalah kesehatan jiwa.

“Begitupun dengan ketersediaan obat yang berkaitan dengan kesehatan jiwa masih harus meminta dari Pemprov Kaltim, karena tidak ada ketersediaan obat di Bontang,” tambahnya.

Diketahui, penyebab gangguan kejiwaan dapat dipicu berbagai faktor. Diantaranya faktor genetik, masalah lingkungan, kecanduan obat terlarang, hingga himpitan ekonomi. Tapi pada umumnya paling banyak diakibatkan himpitan ekonomi.(*)

 

Laporan: Sary & Aris