Bontang. Adanya pemberitaan 2 warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus Corona, berimbas pada ketersediaan masker di sejumlah apotek di Kota Bontang.
Saat ini masker sangat sulit untuk didapatkan, dan setelah Tim Liputan PKTV melakukan penelususran dengan mendatangi beberapa apotek yang ada di Kota Bontang, diketahui tidak ada satupun yang saat ini menjual masker dengan alasan tidak memiliki stok.
Seperti yang terjadi di Apotek Karunia 1 dan Apotek Kimia Farma. Di kedua apotek tersebut stok masker saat ini kosong, dan kekosongan tersebut sudah terjadi sejak Januari lalu.
Selain stok yang langka, harga masker pun saat ini melambung tinggi, dari yang sebelumnya dijual Rp.38.000 per kotak, kini menjadi Rp.200.000 per kotak.
Hal tersebut diungkapkan Farmasi Manager Apotek Kimia Farma Idzun Riadiani, bahwa sudah sejak januari lalu Apotek Kimia Farma tidak memiliki stok masker,hal tersebut dikarenakan pihaknya tidak lagi menerima pasokan masker dari distributor.
“Dari distributorpun saat ini tidak mendapatkan pasokan dari pabriknya, sehingga kamipun tidak bisa memesannya,” jelasnya.
Sementara itu Alfiy yang merupakan salah satu apoteker di Apotek Karunia 1 menjelaskan, ketersediaan masker saat ini kosong, hal tersebut disebabkan karena pihak distributor membatasi pengiriman,serta adanya peningkatan permintaan dari masyarakat.
“Meski di apotek mendapatkan kiriman masker, namun tak selang seminggu stok masker telah habis. Saat ini pembelian masker telah dibatasi, yakni satu orang maksimal membeli 10 pcs masker, dengan harga 20 ribu rupiah,” terangnya.
Laporan: Risma | Ervi