Pupuk Kaltim Antar Kube Mekar Sari Menuju Kemandirian Masyarakat

Penulis: Sunaryo Broto

Angin sore beraroma laut bertiup sepoi, langit mendung, tanah rawa dengan air menggenang saat laut pasang. Di ujung desa, dua perahu kayu terparkir di pinggir sungai. Di sudut batas RT 07 Kelurahan Guntung, beberapa tanaman di petak lahan berukuran 300 m2 tepat bersebelahan dengan Kantor Pusat Pupuk Kaltim. Hanya dipisah satu kebun dengan banyak tanaman.

Dilingkar pagar sederhana dan paranet, berbagai tanaman seperti bawang dayak, kumis kucing, jarak, patah tulang dan talas tumbuh merak di petak tersebut. Didepannya, plakat bertuliskan “Demplot Uji Coba Tanaman Organik Kelompok Mekarsari Mitra Binaan Pupuk Kaltim”.

Dua ibu rumah tangga, Rahmawati, ketua Kube (Kelompok Usaha Bersama) Mekarsari dan Erna Prasetyawati, Sekretaris didampingi ketua RT 07 M Yunus, turut menemani melihat tanaman di kebun sederhana tersebut.

Ya, itulah lokasi demplot Kube Mekarsari, yang pernah meraih juara nasional Kube Berprestasi dari Kementerian Sosial pada Desember 2016. Di kebun itu, ibu-ibu biasanya mencoba hasil kegiatan mereka. Pupuk kompos dari daun kering produksi rumah kompos, hanya berjarak 200 meter dari situ.

Rumah produksi kompos berdiri tepat disamping SD Negeri 07 Guntung, Jalan Tari Gantar II Nomor 10. Berhadapan dengan Masjid Baiturrahim. Bangunannya masih semi permanen, sebagian dari kayu, berukuran sekira 3×3 meter.

Disitu ada mesin pencampur, pencacah, serta beberapa bahan baku daun kering dengan pupuk kompos berbagai kemasan pada rak kayu.

Disebelahnya, juga ada bangunan kayu seluas 3×3 meter sebagai sekretariat. Tempat ini sebagai kantor sekaligus showroom dengan lantai dilapisi karpet cokelat, untuk tempat duduk.

Dindingnya terpasang beberapa foto kegiatan dan skema struktur organisasi, juga banyak piala dan sertifikat penghargaan. Juga terpampang beberapa pupuk kemasan berbagai ukuran yang siap jual.

Ada pupuk kompos daun kering, pupuk kompos campuran, media tanam, pupuk cair dan lain-lain. Ada juga kerajinan tangan ibu-ibu dari bahan bekas.

Diceritakan Erna, Sekretariat itu sekarang banyak tamu. “Ada dari Penajam Paser Utara, dari Kutai Timur yang tahun ini mewakili Kaltim untuk lomba Kube Berprestasi. Dan yang sering dari Pupuk Kaltim serta Dinsosnaker Bontang,” katanya.

Ada pula tamu dari Dinsos Kaltim, juga tamu paling jauh dari tim verifikasi Kasubdit Identifikasi dan Penguatan Kapasitas Direktorat Penanganan Fakir Miskin Perdesaan, Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kementrian Sosial, dipimpin oleh Sarwat Fardaniyah, pada 15 September 2016 lalu.

Di tempat itulah aktivitas 20 ibu rumah tangga anggota Kube Mekarsari dilakukan. Tempat mencoba tanaman bukan hanya di demplot, namun juga beberapa lahan milik anggota. Mereka memanfaatkan setiap sudutnya untuk tanaman dengan kompos buatan sendiri.