721 Atlet Bontang Siap Berlaga Di Porprov Kaltim

Bontang. Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor resmi membuka Pekan Olahraga Provinsi VI Kalimantan Timur di Stadion Kudungga Kutai Timur pada minggu malam 02 november 2018. Para atlet, pelatih dan official masing-masing kontingen dari berbagai kabupaten kota di Kalimantan Timur melakukan defile secara bergantian.

Defile dimulai dari kota Balikpapan, Berau, Bontang, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Mahakam Hulu, Penajam Paser Utara, Samarinda dan ditutup dengan defile Kutai Timur. Pekan Olahraga Provinsi Kaltim diikuti oleh 6293 atlet, 1974 official, dan 2133 panpel cabor, dengan total 52 cabang olahraga yang akan memperebutkan 2561 medali.

Kontingen Bontang tampil menggunakan atribut Bontang berwarna oranye. Tampak hadir Kepala Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata Bambang Cipto Mulyono yang ikut dalam barisan defile. Opening ceremony Porprov Kaltim ke VI di Kutim ini juga turut dihadiri oleh Walikota Bontang Neni Moerniaeni yang juga merupakan ketua kontingen Bontang, Ketua DPRD Nursalam, dan Mantan Walikota 2 periode Andi Sofyan Hasdam. 

Kota Bontang mengirimkan 721 atlet yang akan mengikuti 51 cabang olahraga. Selain itu terdapat 115 pelatih, 110 official dan 143 pendamping atlet yang ikut serta dalam Pekan Olahraga Provinsi Kaltim.

Gubernur Isran Noor merasa bangga dengan opening ceremony yang dikemas dengan baik dan cukup megah. Ia berpesan kepada seluruh atlet untuk dapat menjujung tinggi sportivitas.

“Saya sangat bangga dengan Porprov yang dilaksanakan di Kutim, lewat ajang ini diharapkan melahirkan bibit-bibit berprestasi di bidang olahraga yang dapat mengharumkan nama kalimantan timur,” ujarnya.

Usai penampilan para defile yang secara bergantian berjalan menyusuri Stadion Kudungga Kutai Timur, pembukaan Pekan Olahraga Provinsi ini juga ditandai dengan pengibaran bendera Porprov Kaltim, dilanjutkan dengan tiga atlet perwakilan dari Kutim Yakni Rizky Atlet Anggar, Nur Fajriya atlet tarung derajat dan Marthen atlet wushu yang secara estafet membawa obor abadi untuk kemudian disulut ke kaldron dengan diiringi pesta kembang api. (*)

 

 

 

Laporan : Yulianti Basri