DBD Kembali Meneror, Satu Balita Meninggal Dunia

Bontang. Demam berdarah dangue (DBD) kembali memakan korban, kali ini virus yang disebabkan gigitan nyamuk itu merenggut nyawa Nayra Ramadhina,seorang balita perempuan berusia 2 tahun 4 bulan.

Anak keempat pasangan Fahrur Razi dan Nurhidayah ini menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa malam, 29 November 2016 sekira pukul 20.30 Wita. Setelah sebelumnya mendapat perawatan medsi di RS Amalia hingga RSUD Taman Husada Bontang.

Hingga Rabu pagi, 30 November 2016, rumah duka di Jalan Sultan Hasanuddin Gang Losari 7 RT 04 Berbas Pantai Kecamatan Bontang Selatan, masih dipadati pelayat yang datang silih berganti.

Diungkapkan sang ayah Fahrur Razi, putri bungsunya ini awalnya mengalami panas tinggi sejak Sabtu, 26 November 2016 lalu. Ia pun langsung membawa putrinya ke Puskesmas Bontang Selatan II, dan di diagnosa menderita radang.

Setelah itu, panas badan Nayra tetap tidak kunjung turun. Hingga akhirnya pada selasa pagi, 29 November 2016 ia bersama istrinya memutuskan untuk membawa putrinya tersebut ke RS Amalia Bontang. Dan sorenya Nayra dirujuk ke RSUD Taman Husada. Namun sayang, nyawa balita malang ini tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Fahrur Razi masih tak menyangka anaknya pergi secepatnya ini. Sehari-hari ia mengaku telah melakukan langkah antisipasi Dbd, seperti menyemprot rumah dan menggunakan lotion anti nyamuk. Namun demikian, ia hanya bisa ikhlas menerima takdir kehilangan putri kesayangannya itu.
“Kami masih tidak menyangka anak kami pergi secepat ini,” ungkapnya.

Meninggalnya Nayra Ramadhina, menambah daftar korban meninggal akibat DBD di Kota Bontang selama tahun 2016. Hingga Agustus 2016 lalu, dikabarkan 10 orang dinyatakan meninggal virus dari nyamuk aedes agepty tersebut.(*)

 

Laporan : Yuli & Nasrul