Joni Muslim Mundur dari Bursa Calon Wawali Bontang

Bontang. Peta perpolitikan Kota Bontang jelang pemilihan Kepala Daerah Desember 2015 masih tak dapat ditebak. Seperti halnya kali ini, Bakal Calon Wakil Walikota Bontang dari jalur independen, Joni Muslim. Menyatakan mundur sebagai calon pendamping Neni Moerniaeni, pasca deklarasi yang belum lama dilaksanakan pasangan ini.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (31/5/2015), Joni mengemukakan alasan pengunduran diri atas dasar bisnis yang selama ini membesarkannya, tak dapat ditinggalkan begitu saja. Disamping pengalaman politik yang dinilainya masih belum matang.

Setelah berbagai pertimbangan bersama sejumlah tokoh dan pendukung, akhirnya keputusan berat ini terpaksa diambil. Agar dirinya dapat lebih fokus pada bisnis yang tengah digeluti.

“ ini dilema bagi saya, pilihan politik atau bisnis. Saya yang saat ini terikat usaha yang saya mulai dari nol, sangat sayang ditinggalkan. Karena saya tidak dapat fokus jika menjalani keduanya,” ungkapnya.

Disamping itu, pengabdian menurutnya tak hanya sebatas menjadi kepala daerah. Namun dapat dilakukan melalui berbagai aspek.
Pilihan untuk mundur dari calon pendamping Neni, tidak akan membuatnya berhenti untuk melakukan hal lebih bagi Kota Bontang.

“pengabdian kan tak dibatasi hanya dengan terjun ke dunia politik, sebagai pengusaha pun saya tetap bisa berpartisipasi memajukan Bontang. Seperti yang selama ini saya lakukan dalam bidang olahraga di Bontang,” tambahnya.

Walau mundur sebagai bakal calon, Joni memastikan dirinya akan tetap mendukung penuh Neni untuk maju dalam Pilwali mendatang. Serta menjadi bagian dalam tim pemenangan.

“saya mohon maaf sama Bunda Neni dan pak Sofyan atas keputusan ini. Tapi, saya akan tetap akan menjadi garda terdepan pemenangan Bunda.” Pungkasnya.

[iframe id=”https://www.youtube.com/embed/w2bI_gZAbIU” align=”center” mode=”normal”]

Sementara Dewan Penasehat Pemenangan, Andi Sofyan Hasdam sangat menyayangkan keputusan mundurnya Joni Muslim. Namun demikian dirinya juga tidak dapat memaksa keputusan Joni yang tidak dapat meninggalkan bisnis yang telah dibangun puluhan tahun tersebut.

“saya sangat menyayangkan sebenarnya, tapi saya juga tidak bisa intervensi terhadap keputusan pak Joni yang memilih untuk tetap berada dijalurnya sebagai pengusaha.” Paparnya.

 

Laporan : Revo Adi M