Bontang. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bontang menggelar pelatihan pendampingan anak disabilitas korban kekerasan, di ballroom Hotel Tiara Surya. Senin, 17 September 2018.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, hingga Rabu (19/9), diikuti perwakilan Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kota Bontang, penyandang disabilitas dan lembaga pencegahan, serta tim penanganan perempuan dan anak yang mengalami trauma dan tindak kekerasan (teripang laut) dari sejumlah Kelurahan.
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber, Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Maulani Rotinsulu, dan tenaga ahli psikolog klinis P2TP2A Provinsi DKI Jakarta Vitria Lazarini.
Dalam arahannya, Wakil Walikota Basri Rase menekankan jika anak penyandang disabilitas seharusnya memiliki hak sama dengan anak normal lainnya, meski pada kenyataannya anak disabilitas belum sepenuhnya mendapatkan hak untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan bermasyarakat.
“Oleh karena itu, semua pihak harus bertanggung jawab memberikan hak anak disabilitas. Baik orangtua, pemerintah, maupun masyarakat di lingkungannya,” ujar Basri.
Dari pelatihan ini diharap Basri semakin banyak pihak yang memiliki pandangan positif terhadap anak disabilitas, yang secara otomatis akan mendorong kepekaan masyarakat maupun pengambilan kebijakan untuk ikut serta dan berkontribusi dalam pemenuhan hak anak dengan disabilitas.
Pada kesempatan itu, Wawali Basri turut menyerahkan bantuan alat bantu dengar dan kursi roda kepada penyandang disabilitas, serta Al Quran braille digital untuk sekolah dan lembaga yang melakukan pendampingan terhadap anak penyandang disabilitas. (*)
Laporan: Mansur