Tenggarong. Berawal dari hoby dan kegemarannya terhadap hewan reptil, Kautsar yang merupakan warga Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil membudidaya kura-kura lokal maupun luar negeri dari berbagai jenis. Saat ini kura-kura yang sudah berhasil Kautsar budidaya telah mencapai ratusan ekor.
Sejak 2014 lalu Kautsar memulai mengumpulkan dan mencari indukkan dan anakkan kura-kura untuk diternakkan. Kemudian di 2015 budidaya kura-kura milik Kautsar pun berkembang dan dirinya juga membangun sejumlah kolam di belakang pekarangan rumahnya.
Meski sempat gagal untuk menetaskan telur hewan reptil itu, namun kautsar terus berusaha dan hingga akhirnya di 2016 dirinya berhasil. Telur dari indukkan kura-kura dari ambon dan brazil kautsar berhasil dirinya tetaskan, dan kini sudah memiliki 20 jenis kura-kura dari berbagai daerah maupun luar negeri.
“Kura-kura lokalnya saya jual lagi ke teman-teman yang ada di sini, dan hasil penjualannya saya belikan lagi di pengepul untuk kemudian saya ternakan kembali. Jadi saya pikir lebih baik diternakan daripada dibeli lalu dipotong untuk diambil bagian tubuhnya,” jelasnya.
Untuk mempertahankan kura-kura ini agar bisa berkembang biak dengan baik, Kautsar juga menyediakan sejumlah kolam yang berisi air dengan memisahkan antara indukkan dan anakkan hewan reptil tersebut. Sedangkan dalam perawatannya sendiri sangatlah mudah, cukup memberikan pakan pelet lele maupun sayuran serta menyediakan kolam pemandian bagi hewan reptil.
Kura-kura ini menghasilkan sejumlah telur yang menetas dari berbagai jenis hewan reptil yang dibudidayakan oleh Kautsar untuk menghasilkan anakkan baru. Meski berhasil menetaskan telur dari indukan kura-kura, namun hal itu juga berpengaruh pada kondisi maupun faktor cuaca yang terkadang tidak menentu saat ini.
Selain itu, untuk menetaskan telur kura-kura ini juga harus berhati-hati pasalnya sering diganggu oleh tikus. Meski ada beberapa kendala dalam membudidayakan hewan reptil itu, namun Kautsar tidak pernah putus asa hingga kini kura-kura miliknya pun sudah mencapai 20 jenis dengan jumlah ratusan ekor.
“Daya telur kura-kura lokal yang ada di daerah kita ini Cuma sedikit sehingga ditakutkan akan kalah bersaing dengan kura-kura brazil yang sering kita lihat dilepas ke Sungai Mahakam. Dan kura-kura lokal biasanya tidak lari ketika didekati tetapi masuk ke dalam cangkangnya, sehingga dapat dengan mudah diburu, yang mana ini juga bisa mengurangi jumlah kura-kura lokal yang ada di alam liar,” ungkapnya.
Kautsar menjual anakan kura-kura yang dibudidayakannya dengan harganya banderol antara puluhan Ribu Rupiah hingga Ratusan Ribu rupiah, namun tergantung jenis hewan reptil yang diinginkan oleh pemesan. Bagi anda pecinta hewan reptil ini silakan saja datang ke tempat budidaya kura-kura milik kautsar yang berada di kawasan Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kukar.