HM Syirajuddin SH MT (Sekkot Bontang) : Pegawai Harus Kompeten di Bidangnya

Berikut wawancara lengkap kami bersama Sekretaris Kota Bontang, H.M. Syirajudin, S.H., MT.

 

Apa sebetulnya tugas dan fungsi yang paling penting bagi Sekretaris Kota?

Tugas dan fungsi saya, saya rasa saya buat ringan saja, walaupun semua orang bilang tugas (sekretaris kota) ini berat supaya tidak menjadi beban yang berat. Beban saya hanya kepada masyarakat.

Kalau beban kerja saya usahakan seringan mungkin. Beban saya adalah bagaimana masyarakat dapat menikmati Kota Bontang dan hasil pembangunan sesuai visi misi Walikota dan Wakil Walikota. Selain itu, tugas fungsi saya adalah mengkoordinasikan seluruh SKPD dalam rangka melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada saya selaku Sekretaris Daerah untuk membantu dan menerjemahkan Visi Misi serta Enam Program Prioritas.

Dalam kapasitas saya sebagai Sekretaris Kota Bontang, saya akan menjalankan koordinasi bersama seluruh jajaran SKPD, dan saya menghendaki adanya transparansi. Ya, terbuka saja. Inilah yang membuat saya ringan. Kalau ditutup-tutupi, nanti jadi beban berat, kan? Saya juga menghendaki akuntabilitas (bertanggung jawab) terhadap setiap pekerjaan yang harus dipegang oleh seluruh jajaran pegawai negeri sipil.

Sekali lagi, saya anggap ini (jabatan Sekretaris Kota) adalah amanah yang saya emban dan mudah-mudahan, ini seringan-ringannya. Jangan sampai memberatkan agar saya ikhlas menjalankannya. Saya dibantu oleh kawan-kawan yang sudah notabene menduduki jabatan melalui Baperjakat. Ada Asisten 1, Asisten 2, Asisten 3, Kabag, dan seluruh SKPD. Saya yakin kepada kawan-kawan bisa menjalankan tugas dan menerjemahkan visi misi Walikota dan Wakil Walikota Bontang.

 

Kira-kira kendala apa yang mungkin muncul dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut dan bagaimana pemecahannya?

Yang namanya bekerja itu tidak ada yang sempurna. Tidak ada yang mulus. Karena saya sudah berkecimpung di berbagai unit kerja, dari Prov Kaltim sampai ke Kota Bontang ini, di dalam lembaga atau suatu unit kerja itu pasti ada kendala-kendala yang kita dapati, suatu keputusan itu ada pro dan kontra, itu pasti.

Kiat saya hanya selalu memberi kesempatan kepada kawan-kawan untuk melakukan komunikasi dan koordinasi. Itu penting. Memang susah, tetapi kita tidak harus berhenti melakukan itu. Seberat apapun kendala, jika dikomunikasikan, akan ada satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan. Kita berniat, bersepakat, bersama untuk menyelesaikan masalah yang ada. Yakin saja, kalau ada suatu komunikasi dan koordinasi, kendala atau pekerjaan itu akan selesai.

Dasarnya adalah kita memegang aturan. Artinya, payung hukum, baik Undang-Undang, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, atau Perwali, itu dulu yang harus mendasari dan menjadi acuan kita dalam bekerja. Jika ada kebijakan yang ditugaskan, kita lihat dulu, apakah kebijakan itu berbenturan dengan aturan yang lebih atas atau tidak.

 

Bagaimana cara Bapak dalam melakukan pekerjaan dan pendekatan kepada seluruh jajaran pegawai?

Saya coba dengan kawan-kawan, tipe saya bekerja tidak pernah merasa ekslusif karena saya pernah menjadi bawahan, staf. Saya mengerti betul, paham betul bagaimana mengawali karier di bawah itu. Jadi, saya selalu memberi kesempatan kepada staf saya untuk mengembangkan diri. Kalau bisa selesai di bawah, tidak perlu harus saya selesaikan.

Saya selalu yakin, kepada orang yang sudah mengemban jabatan itu, bahwa dia bisa bekerja sesuai aturan. Saya juga orangnya simple. Kalau dalam satu jam sebuah pekerjaan bisa selesai, itu yang harus dikerjakan. Saya suka bekerja langsung terjun ke lapangan. Ini akan saya bawa kepada kawan-kawan untuk mengarah ke aplikasi.

Just action, no fashion. Kita tunjukkan kita kerja, jangan hanya penampilan saja. Contoh, rapat itu penting, tetapi hasil keputusan rapat yang harus diimplementasikan itu yang menjadi tolok ukur saya dalam suatu prestasi dan keberhasilan. Rapat tapi tidak didengar, itu percuma.

 

Bagaimana dengan perubahan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bontang? Apa yang menjadi prioritas?

Sepertinya perlu ada pencerahan, ya. Pencerahan dalam hal ini, kawan-kawan yang sudah lama di suatu SKPD atau merasa jenuh itu memang perlu ada penyegaran. Tentu kita melihat melalui kapasitasnya. Ada penjaringan untuk Eselon II melalui Capacity Building.

Artinya, jabatan ini transparan dan melalui tim yang sudah kita libatkan, bukan hanya tim dari internal Pemerintah, tetapi juga melibatkan tokoh masyarakat atau akademisi setempat. Ini penting karena ketika para pejabat memimpin mereka harus memenuhi kriteria, persyaratan, dan kapasitas tertentu.

Harus berkompeten di bidangnya. Saya berharap, sebagai Ketua Baperjakat, penempatannya sesuai dengan bidangnya. Artinya, profesional dalam bidangnya, memiliki kemampuan di bidangnya, dan saya yakin bisa membantu saya nantinya. Percayakan kepada kami dan ini lepas dari faktor like and dislike.

Saya evaluasi dengan kawan-kawan Baperjakat, kami lihat track record-nya, basic-nya, sampai pengalamannya. Bontang itu perlu sentuhan dan kita memerlukan kompetensi sesuai kebutuhan itu. Misalnya, jika Bontang ingin mendatangkan investor untuk bisnis, diperlukan kompetensi ke arah sana.

Sementara untuk jajaran Eselon III dan IV, itu hanya dilakukan oleh tim internal Pemerintah saja. Ini tidak lepas dari koridor yang ada.