11 Kelompok Tani Di Bontang Alami Kerugian Akibat Banjir

Bontang. Banjir besar yang melanda Bontang pada 4 Juni 2019 lalu juga berdampak pada tanaman para petani yang berada di wilayah kota taman. Dari 35 kelompok tani terdata, 11 diantaranya mengalami kerugian akibat banjir.

11 kelompok tani yang terkena dampak banjir tersebut didominasi oleh petani holtikultura dan padi yang tersebar di seluruh kecamatan. Di Kecamatan Bontang utara ada 5 kelompok tani yang merasakan dampak dari banir tersebut, sementara di Kecamatan Bontang Selatan ada 2 kelompok tani, dan Kecamatan Bontang Barat ada 4 kelompok tani.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang, Aji Erlinawati. Dia menjelaskan khusus di Kecamatan Bontang Utara, komoditas yang terkena dampak banjir diantaranya tanaman kacang tanah, jagung pipil, jagung manis, kemangi, bayam, kembang kol, sawi, timun, tomat, dan terong. Selain itu peralatan bertani seperti mesin alkon milik kelompok tani juga ikut terendam, begitupun dengan selang alkon yang turut hanyut terbawa banjir.

Dia juga menjelaskan bahwa untuk Kecamatan Bontang Selatan, komoditas yang terkena dampak banjir antara lain tanaman padi dan tomat dengan masa tanam selama 4 bulan. Sementara itu di Kecamatan Bontang Barat, komoditas yang terkena dampak banjir adalah timun, cabai rawit, seledri, sawi, kangkung, selada, kembang kol, bayam, bawang merah, dan padi.

KEPALA DKP3 BONTANG AJI ERLINAWATI SAAT DITEMUI DI KANTORNYA (FOTO: ARIS/PKTV)

Ditambahkannya bahwa seperti halnya di Kecamatan Bontang Utara, Kelompok Tani di Kecamatan Bontang Selatan dan Kecamatan Bontang Barat juga mengalami kerusakan mesin alkon yang merupakan alat pertanian mereka.

“Sejumlah petani bahkan telah melakukan pembibitan, meski begitu komoditas yang terdampak banjir tidak mengalami kerusakan. adapun yang harus ditanam ulang hanyalah padi di wilayah  Kecamatan Bontang Selatan. Kami akan melakukan monitoring di lokasi pertanian yang terkena dampak banjir. Jika nantinya setelah dilakukan peninjauan dan tanaman milik petani mengalami kerusakan, maka kami berencana akan memberikan bantuan berupa bibit terhadap para kelompok tani tersebut. Sementara untuk kerusakan alat pertanian seperti alkon terlebih dulu akan diajukan ke provinsi maupun pemerintah pusat dalam hal pengadaan bantuan,” jelasnya.

Laporan: Yuli | Aris