Joni Usulkan Pelajaran Sejarah Pancasila Diajarkan Kembali di Sekolah

Ketua DPRD Kutim Joni (FOTO: Dimas/PKTV)

Sangatta. Ketua dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) Joni, mengusulkan agar menghidupkan kembali pelajaran sejarah pancasila, atau tentang pendidikan moral pancasila (PMP) yang kini diganti Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Keatas.

“Dulu di sekolah-sekolah pelajaran pancasila tetap ada (PMP), sekarang bisa dikatakan hilang,” ujar Joni saat menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi, pada Selasa (1/6/2021).

 Joni menilai, kurang dan hilangnya pelajaran sejarah tentang pancasila saat ini membuat masyarakat tidak memahami tentang pancasila, bahkan banyak generasi muda atau milenial yang saat ini tidak menghapal urutan dan sila-sila dalam Pancasila. Untuk itu, dia berharap kepada setiap jenjang pendidikan untuk kembali menghidupkan pelajaran tentang Pancasila

“Kalau bisa kedepan pelajaran pancasila dimunculkan lagi, biar anak-anak kita lebih mengenal lagi, kalau sekarang pancasila banyak yang tidak hapal, beda dengan kita dulu,” tuturnya.

Bagi Joni, menghidupkan pelajaran tentang Pancasila bukan sekedar dihapal atau diketahui begitu saja, akan tetapi lebih dari pada itu. Intinya, kata dia, adalah bagaiamana mengamalkan ideologi tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.

“Disini bukan hanya peran pemerintah akan tetapi peran dari guru di sekolah, bagaimana bisa memberikan pelajaran pancasila kepada anak didiknya, apalagi dimasa pandemi covid-19 ini yang pembelajaran nya dilakukan secara daring,” pungkasnya.

Laporan: Shena | Dimas